Pantai Pandawa

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach).

Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Barong Bali

Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya.

Monumen Bajra Sandhi

Monumen Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.

Danau Beratan Bedugul

Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

Tampilkan postingan dengan label kesenian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesenian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Oktober 2014

Jenis-Jenis Barong Bali


Dewata-ku.Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan BaliBarong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya.


Jenis-Jenis Barong


  • Barong Ket atau Barong Keket



adalah barong yang sosoknya menjulang tinggi. Sosoknya menyerupai manusia dengan tinggi dua kali tinggi badan orang dewasa. Sosok laki-laki dinamakan Jero Gede, sedangkan pasangannya disebut Jero Luh. Konon, barong jenis dibuat untuk mengelabui mahluk-mahluk halus yang menebar bencana. Barong Ket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan. Barong ini juga memiliki pebendaharaan gerak tari yang paling lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket merupakan perpaduan bentuk antara singa, macan,sapi dan naga. Badan Barong Ket dihiasi dengan kulit berukiran rumit dan ratusan kaca cermin berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu bagai permata dan tampak berkilauan ketika tertimpa cahaya. Bulu Barong Ket terbuat dari kombinasi perasok (serat daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Ada pula yang mengganti ijuk dengan bulu burung gagak. Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk atau Juru Bapang. Juru Bapang pertama menarikan bagian kepala, Juru Bapang yang lainnya di bagian ekor. Biasanya Barong Ket ditarikan berpasangan dengan Rangda, yaitu sosok seram yang melambangkan adharma (keburukan). Barong Ket sendiri dalam tarian tersebut melambangkan dharma (kebajikan). Pasangan Barong Ket dan Rangda melambangkan pertempuran abadi andara dua hal yang berlawanan (rwa bhineda) di semesta raya ini. Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
  • Barong Bangkal

adalah barong yang menyerupai babi dewasa. Di Bali, babi dewasa jantan dinamakan bangkal, sedangkan yang betina dinamakan bangkung. Itu sebabnya barong jenis ini disebut juga dengan Barong Bangkung. Biasanya Barong Bangkal dipentaskan dengan cara ngelelawang atau menari dari pintu ke pintu berkeliling desa pada saat perayaan hari raya Galungan-Kuningan. Barong ini ditarikan oleh dua orang penari dengan iringan gamelan batel/tetamburan.
  • Barong Landung

Barong Landung ditarikan oleh seorang. Ada sebuah lubang di bagian perut barong sebagai celah pandangan sang penari. Di beberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang tak hanya sepasang. Barong-barong tersebut diberi peran seperti Mantri (raja), Galuh (permaisuri), Limbur (dayang) dan sebagainya. Musik pengiring tarian Barong Landung adalah gamelan Batel. Melihat Barong Landung, kamu mungkin teringat dengan Ondel-ondel. Ya, barong ini sangat mirip dengan tarian khas Betawi itu.
  • Barong Macan

Seperti namanya, barong ini menyerupai seekor Macan. Jenis barong ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Bali. Pementasan barong ini sama dengan barong bangkal, yakni ngelawang berkeliling desa. Adakalanya pementasan barong ini dilengkapi dengan dramatari semacam Arja (opera tradisional Bali). Barong macan ditarikan oleh dua penari dengan iringan musik gamelan batel.

  • Barong Kedingling

Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada juga yang menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk, barong jenis ini berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari. Tokoh-tokoh dalam barong Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam Wayang Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun adalah lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama pada adegan perangnya. Pementasan barong kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang dar rumah- ke rumah berkeliling desa pada perayaan hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukan Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel atau babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong). Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.
  • Barong Gajah

Barong Gajah tentu saja menyerupai Gajah. Barong ini ditarikan oleh dua orang. Karena barong ini termasuk jenis yang langka dan dikeramatkan, masyarakat Bali pun jarang menjumpai barong jenis ini. Sekali waktu, pada saat-saat khusus, barong ini dipentaskannya secara ngelewang dari pintu ke pintu berkeliling desa dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Barong Gajah terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli.
  • Barong Asu

Barong Asu menyerupai Anjing. Sama seperti Barong Gajah, Barong Asu juga termasuk jenis barong yang langka. Barong ini hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan Badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada hari-hari tertentu dengan iringan gamelan batel atau tetamburan atau Balaganjur.


  • Barong Brutuk

Kamu termasuk orang yang beruntung jika sempat menyaksikan pementasan barong ini. Barong Brutuk termasuk jenis tarian langka yang ditarikan hanya pada saat-saat khsusus. Barong ini memiliki bentuk yang lebih primitive dibandingkan dengan jenis barong Bali yang lain. Topeng barong ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras atau daun pisang yang sudah kering. Barong ini melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan, yang masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura. Barong yang ditarikan dengan iringan gamelan Balaganjur atau Babonangan ini hanya terdapat di daerah Trunyan-Kintamani, Bangli.

Selasa, 30 September 2014

Jenis-Jenis Ukiran Bali

Dewata-ku.Halo salam sejahtera agan-agan sekalian, udah makan belum ?(klo belum beli sendiri :D), kali ini ane akan menjelaskan jenis-jenis dari ukiran bali. Banyak dari kita yang kurang memahami jenis dari ukiran bali karena kurang nya ilmu dasar yang di ajarkan. Yap langsung saja ini dia jenis-jenis ukiran bali.

Ukiran Bali terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) Pepatran



yang merupakan jenis ukiran yang bermotifkan dari dedaunan (Patra) dan memiliki hiasan bermotif bunga-bungaan. Misalnya Patra Sari ditempatkan pada bidang yang sempit seperti tiang-tiang dan blandar, patra lainnya adalah patra pid-pid, patra samblung, patra pal, patra ganggong, patra sulur dan lain-lain.Jenis ragam hias ini berwujud gubahan-gubahan keindahan hiasan dalam patern-patern yang juga disebut patra. Ide dasar pepatran banyak diambil dari bentuk-bentuk keindahan flora. Keindahan flora diambil sedemikian rupa sehingga jalur daun, bunga, putik dan ranting dibuat berulang-ulang. Masing-masing pepatra memiliki identitas yang kuat dalam penampilannya, sehingga mudah diketahui, seperti: Patra Punggel yang ide dasarnya diambil dari potongan tumbuh-tumbuhan menjalar, terutamanya ujung daun paku yang masih muda. Punggelberarti potongan. Jenis pepatran yang lain adalah Patra Cina. Karena namanya, kehadiran dari patra ini diyakini oleh masyarakat Bali sebagai pengaruh dari kebudayaan Cina. Patra Cina merupakan stiliran dari tumbuhan kembang sapatu yang dalam pengolahan batang, daun dan bunganya dibuat dengan garis tegas sehingga mencerminkan pola yang konstruktif. Patra Samblung ide dasarnya diambil dari tanaman Samblung, yakni tanaman menjalar dengan daun-daun yang lebar. Dalam pepatran tanaman samblung ini dibuat berupa tanaman yang ujung-ujungnya menjalar dan melengkung harmonis. Dalam bangunan tradisional Bali jenis pepatran ini menempati bidang-bidang yang panjang karena polanya yang berulang dan memanjang.

2) Kekarangan 


yang merupakan bentuk ukiran yang bermotifkan dari bentuk-bentuk makluk binatang yang biasanya ditonjolkan pada bagian kepala.  Menampilkan suatu bentuk hiasan dengan suatu karangan yang berusaha mendekati bentukbentuk flora yang ada dengan penekanan bagian-bagian keindahan. Seperti jenis keketusan atau pun pepatran, jenis kekarangan sangat banyak ditemukan dalam ragam hias tradisional Bali, seperti: Karang Simbar merupakan hisan yang menyerupai atau mendekati tumbuh-tumbuhan yang mirip tanduk menjangan dengan daun terurai menjalar kebawah; Karang Bungaadalah jenis ragam hias yang berbentuk bunga dengan kelopak dan seberkas daun. Disamping bentuk flora, ide dasar bentuk kekarangan juga bersumber dari bentuk binatang atau jenis fauna yang dikarang keindahannya, seperti: Karang Guak adalah stiliran dari kepala burung tanpa rahang bawah, dan dari mulutnya keluar tumbuh-tumbuhan sejenis pidpid dan simbarKarang Gajah disebut juga Karang Astimerupakan stiliran dari binatang gajah; Karang Bentulu adah kombinasi dari kepala burung yang bermata satu tanpa hidung dan tanpa rahang bawah. Kekarangan yang lainnya seperti: Karang Tapel, Karang Sae, Karang Boma dan lain sebagainya. Dalam arsitektur rumah tinggal tradisional Bali kekarangan umumnya menempati bidang-bidang tonjolan terutama di sudut-sudut. Penempatan jenis kekarangan dalam arsitektur rumah tinggal tradisional Bali tetap memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang logis, seperti:Karang Guak, karena burung diasosiasikan bersayap maka hidupnnya selalu di alam atas, maka letaknya pada bangunan selalu di bagian atas. Demikian pula dengan Karang Gajah yang letaknya selalu di bawah (bebaturan rumah), karena gajah dianggap memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga ia akan dapat menopang beban bangunan yang dimaksud.

3) Keketusan


mengambil bagian terpenting dari suatu tumbuh-tumbuhan yang dipolakan berulang dengan pengolahan untuk memperindah penonjolannya. Keketusan dalam ragam hias tradisional sangat banyak jenisnnya, seperti: keketusan wangga yang menggambarkan bunga-bunga besar yang mekar dari jenis tanaman yang berdaun lebar; keketusan bungan tuwung adalah hisan berpola bunga terung dalam bentuk liku-liku segi banyak berulang atau bertumpuk menyerupai bunga terung; keketusan bun-bunan adalah hiasan berpola tumbuh-tumbuhan jalar atau jalar bersulur. Keketusan lainnya seperti:mas-masan, kakul-kakulan, batun timun, pae, ganggong, dan lain sebagainya.

4) Ukiran Patung 


jenis ukiran ini mengambil bentuk manusia seutuhnya ataupun bentuk wayang yang ditekankan pada busana dengan hiasan pepatran atau kekarangan. 

5) Ukiran Relief
ukiran bali


adalah ukiran timbul yang menghiasi bangunan dan biasanya mengandung pesan cerita. Ukiran relief biasanya ceritanya mengambil tema tertentu. Misalnya cerita jaka tarub dan tujuh bidadari, cerita arjuna bertapa yang digoda tujuh bidadari, cerita arjuna perang tanding melawan raden karna, dan lain-lain.

Kamis, 25 September 2014

Tari Kecak

 Tari Kecak ialah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.







Sejarah tari kecak

Menurut Wikipedia, kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.



Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
- Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976.
- Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982.
Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia.



Tempat Pementasan

Ditambahkan oleh TariKecak.com, Tarian Kecak ini bisa ditemukan di beberapa tempat di Bali, tapi yang di Uluwatu adalah yang paling menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau matahari tenggelam